Setelah berjuang keras, belajar mati-matian, hingga membuat waktu tidur berantakan. Mahasiswa Al-Azhar memasuki periode libur kuliah termin dua musim panas, pada bulan juni. Ujian yang mereka tempuh selama sebulan lamanya sangat menguras tenaga dan pikiran. Belum lagi persiapan yang mereka siapkan tiga bulan sebelumnya.
Liburan atau berlibur adalah waktu bagi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan cuti singkat dari pekerjaan dan tugas tertentu atau tidak bersekolah untuk periode tertentu, dengan tujuan relaksasi, melakukan perjalanan rekreatif atau berwisata, kumpul bersama keluarga, atau melakukan hobi. Setiap mahasiswa dan mahasiswi mendapati tanggal libur yang berbeda-beda, tergantung jurusan yang ia masuki. Mereka sangat bahagia dengan liburan ini, dapat dilihat dengan banyaknya postingan-postingan yang mereka posting di akun media sosial pribadi milik mereka.
Pada liburan tahun ini, tak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak yang mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Mesir seperti pantai dan tempat-tempat bersejarah, pulang kampung ke Tanah Air, melaksanakan umroh, mengaji ke tempat-tempat parasyekh, melakukan olahraga seperti pergi ke tempat gym dan kolam renang, ada yang sibuk dengan urusan berorganisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PPMI, bahkan ada yang menghabiskan liburannya hanya dirumah saja lhoo…

Piramida Mesir, salah satu contoh tempat yang paling sering dikunjungi oleh masisir. Lokasinya terletak di Giza, pinggiran kota kairo, Mesir. Tak hanya pergi ke tempat yang tandus, pantai juga menjadi tempat tujuan wisata berlibur masisir. Alexandria, salah satu kota besar di Mesir, banyak dari kalangan masisir yang pergi kesana untuk menikmati ombak bahkan senja dipantai. Dan masih banyak lagi tempat wisata lainnya yang dikunjungi untuk berlibur seperti Luxor, Sinai, Hurgada, Aswan, Ain Sokhna.
”Biasanya ada yang jalan-jalan, ada juga yang pulang gitu, karena liburannya cukup panjang, jadi lebih memilih liburan di Indonesia.” Ucap Sari salah satu Mahasiswa Al-Azhar, Kairo, Mesir. “Kalau aku sendiri, aku kemarin ada pergi berlibur bersama teman-teman dari organisasi aku ke Dream Park, taman bermain gitu, banyak sekali wahana disana, lokasinya berada di Sittah Oktober, kami pulang dan pergi menggunakan transportasi didi, senang banget bisa berlibur ke tempat seperti itu bareng teman-teman”. Sambungnya.
Selain bertamasya ke berbagai tempat wisata ada juga diantara mereka yang mengisi waktu liburannya dengan kegiatan kerohanian dan pembelajaran. Mereka biasanya terlihat di berbagai kajian agama yang dibawakan oleh syekh dan ulama Mesir di Masjid Al-Azhar dan di berbagai tempat belajar lainnya. Mereka rela meninggalkan Kasur yang empuk dan tidak pulang ke Tanah Air untuk bertemu dengan keluarga , dan lebih memilih memperdalam ilmu agamanya. Masisir tipe ini juga memilih untuk tidak aktif berbisnis ataupun berorganisasi karena waktu mereka sudah banyak tersita untuk belajar di majelis ilmu agamanya. Kadang sehabis belajar mereka melakukan ziarah ke makam-makam para sahabat dan para auliya dan berdo’a untuk mendapatkan pemahaman dalam belajar dan ilmu yang berkah. “Aku mengisi waktu liburanku dengan belajar ilmu-ilmu yang tidak aku dapatkan di bangku perkuliahan dan lebih memfokuskan untuk mengaji dan menghapal al-qur’an di Markaz Tahfidz Madrasah Imam Thayyib, yang bertempat di Ma’had Buuts Banat, tidak hanya al-qur’an tapi kami juga menghapal matan-matan lainnya.” Ucap Maulida salah satu Mahasiswi Al-Azhar.

Momen liburan musim panas yang panjang tiga bulan lamanya menjadi kesempatan emas bagi masisir yang ingin mengumpulkan uang untuk simpanan dan bagi masisir yang tidak ingin menjadi beban orang tuanya belajar untuk mandiri ataupun untuk sekedar membeli barang yang ia inginkan. Maka tak heran, tiba-tiba banyak bermunculan pengusaha-pengusaha muda dadakan yang menjual barang mereka karena sebagian dari mereka akan lulus dan akan mengajarkan ilmu di Tanah Air yang ia dapat dari Mesir, seperti menjual lemari, selimut, dan barang-barang lainnya. Ada yang menjual makanan dengan mengirim poster atau broadcast pre-order segala macam makanan ringan khas Indonesia, seperti bakpia, empek-empek, nasi uduk dan lain sebagainya. Makanan Indonesia sangat laku di Mesir, karena jumlah WNI yang mencapai belasan ribuan orang, sehingga bagus untuk mendapatkan keuntungan yang sangat banyak. Sebagian mahasiswa yang mempunyai keberanian dan modal yang banyak, memilih memborong barang-barang Mesir dan dibawa ke Indonesia untuk dijual kembali. Barang yang di jual kembali biasanya seperti abaya, cokelat kerikil, parfum, hingga kitab-kitab berbahasa arab. Ada juga yang menyediakan bagasi dan tiket penerbangan Mesir-Indonesia begitupun sebaliknya.
Sebagian lagi ada yang mengisi waktu liburannya dengan bergerak dan berkontribusi dalam organisasi. Hal ini digunakan sebagian mahasiswa untuk membangun relasi dan karir aktivisnya. Terdapat banyak organisasi dan komunitas aktif di kalangan Mahasiswa Indonesia di Mesir dan memiliki ratusan program setiap tahunnya. Organisasi ini pun beragam. Ada komunitas Radio PPMI Mesir, ada Komunitas Informatika Mesir. Bahkan ORMAS yang ada di Indonesia juga membuka cabangnya di Mesir seperti, PCINU (Nahdlatul Ulama), PCIM (Muhammadiyyah), PCI PERSIS.

Kegiatan lainnya yang dilakukan masisir adalah mengisi liburan dengan berolahraga, memfokuskan untuk membentuk tubuh yang ideal, dengan pergi ke gym, kolam renang umum, dan menyewa sepeda. Karena menurut mereka jika pada waktu bulan-bulan perkuliahan waktu untuk berolahraga itu sangat minim, karena padatnya waktu belajar di kuliah dan dauroh-dauroh lainnya belum lagi jika mengikuti organisasi-organisasi lainnya. Jadi, liburan adalah waktu yang tepat untuk fokus membentuk badan yang ideal. Setelah menyebutkan beberapa kegiatan masisir yang produktif. Ada sebagian masisir lainnya yang menghabiskan liburannya dengan bermalasan-malasan di rumah. Tipe masisir yang satu ini adalah masisir yang agak pasif. Karena kerjaannya tidur sepanjang hari dan rebahan di kasur sepanjang hari sambil ditemani ratusan film dan anime. Bahkan ia sudah menyiapkan ber-tera-terabyt penyimpanan film-film. Tipe masisir ini juga, tipe yang suka makanannya sehari-hari, memakan makanan instan, seperti mie instan, telur goreng bahkan memesan makanan dari warung Indonesia. Karena, menurutnya hal itu sangat fleksibel dan tidak merepotkan diri untuk lelah memasak di dapur.

Nah intinya berlibur memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan jasmani maupun rohani kita seperti mengurangi stress, berkunjung ke tempat-tempat yang indah dapat membuat rileks dan bahagia, mengurangi beban dan masalah, menjadi lebih produktif, karena kita dapat mengisi kembali semangat, serta punya banyak ide segar juga setelah liburan, menekan resiko penyakit jantung, tentunya saat berlibur kita akan minim stress dan juga punya banyak aktivitas fisik yang melatih otot serta pernapasan, dan memperbaiki kualitas tidur serta pastinya membuat diri lebih bahagia. Diakhir penyampaian liburan ini, Aufa Jaida salah satu mahasiswi Al-Azhar mengatakan, “Tentu liburan itu sangat perlu, karena mahasiswa itu isi kepalanya penuh dengan pikiran yang dapat membuat stress, kalau sudah stress pasti akan merambat ke kesehatan fisik, sudah sakit mentalnya sakit juga fisiknya, wah bahaya kalau sudah begitu. Boleh berambisi dan antusias dalam belajar, namun kita juga harus sadar dengan kesehatan kita sendiri.” (P)
*Staf Redaksi Majalah Papadaan 2022-2023, Bendahara Divisi Keputrian KMKM 2022-2023, Mahasiswa Tingkat II Fakultas Dirasat Islamiyah, Universitas Al-Azhar Kairo.