Betapa hebat menjadi wanita. Lembut, penuh kasih, dilindungi, dihormati dan dihargai. Kehadirannya diperlukan oleh setiap manusia di semua peringkat usia. Sebagai anak, dia menyenangkan. Sebagai saudara,dia menenangkan. Sebagai ibu, dia pendidik ulung. Dan sebagai teman, dia dikenal sebagai penasehat yang ikhlas.
Kalimat ‘’wanita hebat dibalik pria hebat’’ tidaklah asing didengar karena telah membuktikan pada dunia dan dunia pun telah menyaksikan buktinya.
Pernahkah anda berpikir ketika melihat seorang laki-laki yang sukses dikarenakan dukungan siapa
Apakah karena hanya memiliki kecerdasan dan keterampilan saja?
Atau karena hanya memiliki bakat keturunan dari orangtua yang memang sukses tujuh turunan?
Atau karena ada koneksi dari orang-orang sukses semata?
Atau karena kecerdikannya dalam melobi setiap kesuksesan sehingga menghampirinya?
Kalau dianalisis sementara dari perkataan seorang insinyur yang hebat bahwa ‘’suksesnya beliau karena didukung dan didampingi oleh 2 wanita yang luar biasa yaitu ibu dan istri’’.
Khalifah Umar bin Khattab juga pernah mengatakan ‘’laki-laki sukses itu dilihat dari 2 hal, yang pertama siapa ibunya dan yang kedua siapa istrinya’’.
Mari kita simak penggalan kisah-kisah berikut:
Bagaimana sosok seorang Nabi Isa AS yang luar biasa dapat melampaui cobaan dan ujian dari bangsa yang paling keji dan licik di dunia dan Allah juga mengangkatnya pada derajat mulia di sisi-Nya serta menyelamatkan beliau di perjuangan akhirnya. Ini tidak lepas dari olahan tangan, bimbingan seorang ibu Maryam AS. Yang kuat, juga dimuliakan Allah Ta’ala dari sekian wanita di alam ini.
Keridhoan seorang ibu yang melepas Muhammad Imam Sastra merantau meninggalkan kampung halaman serta do’a yang selalu mengiringinya, memudahkannya dalam menggapai cita-cita dan menjadikannya seorang finansial syari’ah yang diperebutkan oleh beberapa negara. Juga tak pernah terpikir sebelumnya bahwa dia mampu berdiri dan berorientasi di hadapan para pejabat negara bahkan profesor.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam pada masa hidupnya dikelilingi wanita-wanita hebat dan tangguh, bahkan saat ajal menjemput beliau. Karena sesungguhnya kesuksesan dakwah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam ada peran serta wanita didalamnya. Ketika ketakutan setelah kejadian di Gua Hira, beliau bergegas mendatangi sang istri dan berkata dengan gemetaran, ‘’Wahai istriku, selimutilah aku, selimutilah aku!’’
Penginspirator pun menentramkan hatinya ‘’Wahai suamiku, Allah takkan membinasakanmu. Kau adalah seorang yang senang menyambung silaturrahmi dan kau adalah seorang yang jujur lagi benar.’’
Hingga Siti Khadijah R.A menjadi orang pertama yang mengimani kenabian beliau. Serta mendukung dakwah beliau secara optimal baik harta, tenaga, maupun pikiran.
Almh. Ainun pernah mengeluarkan amarah pada pasangan hidupnya. Ketika malam telah larut dan pasangan hidupnya tetap memaksakan diri serta pikiran untuk menyelesaikan analisa penting yang benar-benar tak bisa ditunda, “Kamu itu orang yang paling keras dan yang paling sulit yang kukenal. Tapi kalau aku harus mengulang hidupku lagi, aku akan tetap memilihmu…”
“You aren’t superman, kamu tuh pemimpin negara. Kalo kamu tidak bisa memimpin tubuhmu sendiri. Bagaimana bisa kamu memimpin tubuh beratus ribu orang? Bagaimana keadaan negara jika pemimpinnya saja sakit-sakitan?”
Banyak manusia yang sukses karena wanita yang jadi istrinya. Sebaliknya, tidak sedikit juga laki-laki yang jatuh dan hancur karena perempuan yang dinikahinya.
Sungguh, pernikahan adalah upaya penyatuan dua kekuatan yang jika berhasil melakukannya maka keberhasilan pun akan kita raih.
Ada pepatah mengatakan, ‘’Baik-buruknya moral suatu negara tergantung pada wanita. Jika wanitanya baik, maka baiklah negara itu. Tapi, bila wanitanya buruk, maka buruk pula lah negara itu”. Hal ini menunjukkan signifikannya peran wanita, sekaligus menjadi tolak ukur baik buruknya suatu negara. Secara kualitas, wanita juga menempati posisi paling strategis sebagai pencetak generasi bangsa. Suatu generasi unggul mesti terlahir dari rahim wanita yang unggul. Wanita lah yang menjadi sekolah utama bagi anak-anaknya.
Wahai kaum wanita, hiduplah dengan terus bertumbuh secara keahlian, keilmuan, dan strategi untuk bisa terus memberi yang terbaik pada anak-anak dan pasangan yang akan kamu damping menuju cinta-Nya. Karena kehebatan yang hakiki adalah ketika kamu bisa membimbing dan mendorong mereka menuju cinta-Nya sehingga kalian akan mendapatkan kenikmatan, ketenangan dan kasih sayang di dunia bahkan sampai akhirat.
Jika tidak ada wanita, dunia akan kehilangan tangisan seorang bayi.
Jika tidak ada wanita, tidak ada lembaga sakral bernama keluarga.
Jika tidak ada wanita, takkan ada generasi yang tumbuh di alam ini.
Upgrade terus kualitas!
Didiklah keturunanmu dengan baik!
Jadilah inspirator hidup pasanganmu!
Dan perbanyaklah istighfar untuk dirimu, pasanganmu, keturunanmu, orangtuamu dan seluruh kaum muslimin!
Oleh: Mujahidah